Depok – Truk Tronton pengangkut galian tanah bernomor polisi B 9764 UYX tabrak pohon mangga hingga tumbang dan fasilitas penerangan jalan umum (PJU) di jalan RRI /Kp. Serab Kel Tirtajaya Sukmajaya Depok, Rabu (13/2/2019) siang.
Namun akibat pohon yang tumbang itu, membuat Rais (36) warga RT 5/05 Kelurahan Tirtajaya, tergeletak karena tertimpa pohon tumbang usai diseruduk truk galian tanah tersebut.
Berdasarkan pengakuan warga ketika dilokasi kejadian awal mula insiden terjadi saat beberapa truk tanah itu berjalan berbarengan dengan kecepatan tinggi. Sebab, truk-truk tersebut harus kembali mengangkut tanah di lokasi galian wilayah RW 05 Jalan Kapung Serab, atau tepatnya persis seberang kantor Sub Garnisun 0508 Depok.
Namun, iring-iringan kendaraan truk tak berjalan mulus, karena posisi truk di belakang tersangkut oleh kabel telepon, sejauh 100 meter.
“Truk itu jalannya ugal-ugalan, pak. Saya juga sampai teriak-teriak ke supir, bahwa ada kabel yang nyangkut di bagian belakang truk. Namun supir gak mengindahkan, dan truk berhenti sendiri setelah tabrak pohon mangga dan tiang PJU,” ungkap Manih salah satu warga yang menyaksikan langsung kejadian tersebut, kepada sinardepok.com, Rabu (13/02/2019) siang.
Dikatakan manih panggilan akrabnya, ketika itu saya sedang menyapu di warung sebako miliknya yang tempatnya berada tepat dibelakang pohon mangga yang tumbang. Menurutnya, jika kendaraan truk pengangkut tanah ini melintas berjalan selalu dengan kecepatan tinggi. Maka itu, akibat perilaku pengendara truk yang ugal-ugalan salah satu warganya harus menjadi korban.
“Supir bawa truk selalu ugal-ugalan. Awalnya juga warga menolak, adanya aktifitas truk besar pengangkut tanah sering mondar mandir di jalan ini. Alasan warga menolak curah hujan masih tinggi, karena tak jarang tanah yang bertebaran di jalan kena air kondisinya licin. Sedangkan kali cuaca cerah jalan berdebu ganggu pandangan pengguna jalan yang melintas. Tapi kok, masih melintas aja ya, truk-truk ini. Padahal warga di beberapa RT sudah sepakat menolak, loh,” papar Manih.
Senada dengan keluhan warga lainnya yang mengakui, keberadaan truk pengangkut tanah yang melintas di jalan RRI Kampung Serab ini, sangat mengganggu, baik kondisi hujan maupun cerah.
“Saya sering melintas jalan ini dengan motor Pak, pandangan mata saya terganggu akibat debu dimana-mana. Kalau hujan pasti jalan licin membahayakan pengguna jalan juga. Kalau aktifitas truk -truk ini, kira-kira sudah sebulan lebih,” tambah Fajar.
“Disisi lain, sebelum truk tabrak pohon ini, hal serupa juga terjadi di hari sebelumnya. Belakang truk tanah itu nyangkut kabel telepon juga. supir nya juga gak kapok jalankan truknya dengan kencang dan berkecepatan tinggi,” imbuhnya.
Sementara itu, Boby salah satu supir truk mengatakan, kalau tidak menyadari bagian belakang truk nya tersangkut kabel telepon. Namun begitu, atas kejadian ini dirinya meminta maaf dan berjanji akan siap bertanggung jawab kepada korban tertimpa pohon.
“Benar, saya gak sadar kalau belakang truk nyangkut kabel, Pak. Saya tabrak pohon dan tiang PJU karena coba hindari motor dari arah berlawanan. Namun, kejadian ini bos juga sudah diinformasikan, kok. Intinya saya minta maaf dan akan siap bertanggung jawab,” pungkas Boby.
Dia pun mengakui, mulai bekerja mengangkut tanah di wilayah ini sejalan dua bulan yang lalu. Kata dia, dari awal galian tanah ini dibawa ke PIK 2 (Pantai Indah Kapuk – red).
“Saya hanya bekerja, pak. kalau urusan ijin galian dan lainnya silahkan tanya bosnya, Pak,” singkat Boby.
(ndra/po/sinde)