sinardepok.com – Sejumlah masyarakat lebih respect kepada paslon nomor 2 Mohammad Idris-Imam Budi Hartono. Paslon 2 mendapat nilai plus dibanding Paslon 1 Pradi Supriatna-Afifah Alia.
“Melihat tampilan bang Pradi dan Bu Afifah 3 kali debat di TV, terus terang saya kecewa. Kesimpulan saya, Bang Pradi dan Bu Afifah lebih suka mencari kesalahan orang. Sehingga apapun pertanyaan dari Idris-Imam, jawabannya adalah potret buruk Kota Depok. Dimata mereka Depok ini gak ada baik-baiknya, semua jelek”, kata H.Robani salah satu Tokoh masyarakat Pancoran Mas Depok, Sabtu (5/12/2020).
Ia juga menyayangkan, dalam debat publik tersebut tidak adanya apresiasi yang diberikan oleh Paslon 1 terhadap penghargaan yang diraih Kota Depok. Justru, kata dia, Paslon Pradi-Afifah telah mengkerdilkan dan menghina institusi Negara yang telah memberikan nilai baik kepada Pemerintah Kota Depok.
“Sebagai warga Depok harusnya Bang Pradi dan Bu Afifah bangga atas prestasi yang diraih kota Depok. Bukan mengakui yang maju presentasi tentang tata kelola transportasi Depok di depan Kementerian, sehingga Depok dapat penghargaan”, tambah dia.
“Bang Pradi dan Bu Afifah telah mengkerdilkan dan menghina institusi negara yang telah memberikan nilai baik kepada Pemkot Depok, sehingga 89 penghargaan itu semua tidak benar, ngawur, tidak punya arti apa-apa. Ya,
kalau Bu Afifah baru 7 bulan jadi pengamat Depok, wajarlah. Tapi Bang Pradi kan sudah 5 tahun jadi wakil Wali Kota Depok”, ujarnya.
Dirinya mengambil kesimpulan debat publik putaran pertama hingga ketiga yang diadakan oleh KPU Kota Depok itu, sudah terlihat mana yang pantas untuk dipilih menjadi Wali – Wakil Wali Kota Depok.
“Saya putuskan tidak memilih Bang pradi dan Bu Afifah. Saya akan memilih yang lebih berpengalaman, lebih berpengetahuan, dan lebih religius”, ungkap H. Robani.
Sementara itu, Adamas salah satu warga Kelurahan Sukatani mengakui kemajuan Kota Depok, tepatnya sejak Kotip dan masih masuk wilayah Kabupaten Bogor.
“Hanya orang munafik yang bilang Kota Depok tidak ada perubahan. Dari jaman jalan Perkapuran sampai Ciherang akses jalan masih tanah merah, sampai sekarang sudah cor, saya tahu. Bahkan dari zaman saya masih banyak biji karet di Wilayah Golf Cimanggis Emeralda, dan sekarang Depok sudah semakin maju dan terang,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Aulia yang merupakan warga Kelurahan Sukamaju pun mengetahui perkembangan dan kemajuan Kota Depok.
“Saya tinggal di Depok dari tahun 1972, jadi saya tahu persis perkembangan dan kemajuan kota Depok. Bahkan, dari zaman pimpinan Pak Badrul Kamal, Pak Nur Mahmudi Ismail dan Pak Idris. Intinya, Depok sudah banyak perubahan dan kemajuan yang lebih baik pak”, pungkasnya.
(po/rhmt/SINDE)