Dugaan Korupsi di Damkar Depok, Gandara Tepis Tudingan Sandi

oleh -327 Dilihat
oleh
Kantor Dinas Pemadaman Kebakaran Kota Depok. (Ist)

Sinardepok- Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok, Gandara Budiana angkat bicara perihal tudingan pemberitaan media online yang viral atas dugaan korupsi di instansinya.

Berkaitan dengan dugaan korupsi pengadaan PDL dan pemotongan insentif di lingkungan Damkar Kota Depok, pihaknya akan tetap kooperatif mengikuti mekanisme yang berlaku.

“Terkait dugaan korupsi pengadaan PDL yang telah disampaikan oleh saudara Sandi kepada media. Sepatu perlu dibedakan ada sepatu PDL, ada sepatu yg dipakai untuk keseharian dan pelaksanaan Apel maupun upacara dan kegiatan lapangan lainnya. Adapula APD dan Sepatu untuk kelengkapan dalam pemadaman di lapangan yakni mulai Pelindung Kepala, Baju Tahan Panas dan Sepatu khusus Pemadaman Kebakaran atau Sepatu Harviks,” tegas Gandara, Jum’at (16/4/2021).

Hingga saat ini, kata Gandara, selama tiga hari berturut-turut pejabat di Dinas Damkar telah datang ke Polres Kota Depok untuk dimintai keterangan terkait kasus – kasus tersebut.

Tak hanya itu, pihaknya juga tetap bersikap kooperatif terhadap Inspektorat maupun APH. Upaya tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti kejelasan dari kasus yang viral ini.

“Pada intinya, kami akan tetap kooperatif sesuai aturan yang berlaku,” jelasnya.

Ia juga menjelaskan, terkait tentang iuran BPJS pembayarannya dilakukan secara Kolektif baik BPJS Kesehatan maupun BPJS Ketenaga kerjaan.

Sementara, untuk penerimaan Honor sesuai dengan tanda bukti yang ada sebesar Rp.1,7 juta rupiah yang disetorkan ke komandan regu yang bersangkutan selama 3 bulan sesuai dengan tanda Terima.

Baca Juga:   Supian Suri Apresiasi Komisi IX DPR RI Wenny Haryanto

Tak hanya itu, hingga saat ini tidak ada pemecatan atau permintaan mundur yang dikeluarkan terhadap saudara Sandi, sehubungan dengan upaya dirinya membawa kasus ini menjadi perhatian publik.

“Proses Klarifikasi sedang dilakukan oleh pihak Internal, maupun dari Aparat penegak hukum, dan kami akan mengikuti sesuai mekanisme aturan yang berlaku.

Diketahui, Sandi sebelumnya membeberkan sejumlah contoh dugaan korupsi di tempatnya bekerja di Dinas Damkar Kota Depok.

Akibat protesnya itu, Sandi kini jadi sorotan. Ia juga menyebut bahwa protes itu disusul dengan intimidasi dan ancaman pemberhentian oleh pejabat teras di dinas tersebut terhadap dirinya dan rekan-rekan sejawat.

Ia juga mengemukakan soal pengadaan sepatu pakaian dinas lapangan (PDL) yang antara mutu dengan harganya tak sebanding.

Sandi juga mempertanyakan mutu sepatu yang kini diserahkan ke penegak hukum sebagai barang bukti itu, lantaran tak seperti sepatu-sepatu PDL pada lazimnya, sepatu itu disebut tak dilengkapi besi pengaman.

Sandi juga mengeluhkan perlengkapan yang tak tersedia di instansinya bekerja. Gagang khusus untuk menangkap ular, misalnya, harus dibuat sendiri oleh para petugas pemadam kebakaran karena tak tersedia. Selain pengadaan perlengkapan yang tak sesuai spesifikasi, Sandi juga mengaku tak menerima hak-hak finansial secara penuh.

(taufiq/po/SINDE)

No More Posts Available.

No more pages to load.