Sinardepok.com – Proyek pekerjaan turap di Perum PGRI Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilodong Depok, diduga menggunakan campuran batu kali bekas.
Pantauan wartawan sinardepok.com kamis (3/12) lalu, tak terlihat adanya pengawasan di lokasi proyek. Tentu, hal itu menimbulkan kecurigaan adanya kecurangan dalam pekerjaan.
Buktinya, para pekerja terlihat menggunakan batu kali bekas untuk proyek turap senilai ratusan juta tersebut. Hal itu pun diakui oleh beberapa pekerja yang berada di lokasi proyek APBD Kota Depok tersebut.
“Iya pakai batu bekas, produk gagal (pakai batu kali bekas turap yang salah bongkar, red). Ya, pekerja jangan disalahin pak,” kata para pekerja yang tidak mau disebutkan namanya, Kamis (3/12).
Sementara pihak penanggung jawab proyek Gerard Samuel mengklaim bahwa pihaknya tidak menggunakan batu bekas untuk pengerjaan proyek turap di perum PGRI.
“Itu batu yang di pok dari truk, mana ada batu bekas disitu? Tenaga salah letakin batu, disangka turap, seharusnya uditch.
Yang jelas tidak saya perintahkan (pakai batu bekas, red), saya tanyain lagi ke lapangan nanti,” katanya saat dihubungi melalui pesan Whatsapp, Selasa (15/12).
Mengenai terdapat turap kurang lebih sepanjang 40 meter milik warga yang salah bongkar. Ia pun mengakui dan akan kembali memasang turap hasil swadaya warga yang salah bongkar itu.
“Itu ada (turap salah bongkar, red), tapi mau di pasang lagi ama mandor. Pelaksana dan Mandor yang miskom (miskomunikasi, red),” ujar Gerard.
Sebagai Informasi, proyek turap yang menggunakan anggaran APBD senilai Rp 312.279.000 juta tersebut, dikerjakan oleh CV Multi Media Karya. Sedangkan konsultan supervisidan pengawas dari PT Bina Arinda Cipta. Sementara, batas waktu akhir pekerjaan selesai pada 18 Desember 2020.
(po/SINDE)
