HPSN 2019, Pemkot Depok Ajak Masyarakat Ikut Kelola Sampah

oleh -473 Dilihat
HPSN 2019 : Acara HPSN yang di pusatkan di TPA Cipayung, Duren Mekar, Bojongsari, Kota Depok.

Depok – Keberadaan sampah tidak hanya menjadi sumber penyakit, tapi juga bisa menjadi sumber bencana jika tidak dikelola dengan benar. Sebagai warga untuk lebih peduli terhadap sampah hasil produksi rumah tangga selama ini. Hal itu disampaikan Walikota Depok Muhammad Idris, memimpin langsung apel Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang jatuh pada Tanggal 21 Februari 2019 lalu.

Dikatakan orang nomor satu di kota Depok itu, bahwa keberadaan sampah menjadi problem utama dan salah satu sumber bencana bila tidak dikelola dengan baik.

“Sampah itu sebagai problem utama di sebuah Kota jika mengelolanya tidak baik tentunya akan menjadi sebuah bencana bagi manusia, seperti apa yang tejadi di TPA Leuwi Gajah tahun 2006 yang lalu. Sampai 157 jiwa meninggal akibat robohnya TPA dan menghapus dua perkampungan di sekitarnya,” ujar Idris di acara HPSN yang di pusatkan di TPA Cipayung, Duren Mekar, Bojongsari, Kota Depok, Selasa (21/02).

Karena itu Idris sapaan akrabnya mengajak seluruh komponen masyarakat Depok untuk lebih meningkatkan kepedulian pada pengelolaan sampah. Karena kepedulian pada lingkungan hidup akan berpengaruh terhadap besar kecilnya bencana dan kumuhnya di suatu wilayah.

“Gerakan memilah sampah dan mengurangi sampah plastik harus kita mulai dari diri sendiri, jika peduli dengan lingkungan hidup, maka kita akan hidup bersih, sehat ” ucap Idris.

Baca Juga:   Bangga, Katar Abadijaya Raih Penghargaan Tingkat Nasional

Menurut Idris jika tidak peduli dengan pelestarian lingkungan hidup, terutama sampah akan berdampak buruk pada kesehatan dan kebersihan lingkungan.

“Kami mengajak masyarakat dan bersama-sama kita menjaga lingkungan kita agar tidak terjadi bencana yang sama-sama tidak kita kehendaki,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok, Etty Suryahati mengatakan, jika masyarakat Depok tidak peduli mulai dari sekarang dengan sampah di sekitarnya dengan mulai memilah sampah, maka bukan tidak mungkin Kota Depok bisa mengalami hal yang sama seperti di Leuwi Gajah.

“Tentu kalau sampai terjadi tragedi ini, tidak kita kehendaki sama sekali. Karena untuk mengembangkan sebuah TPA, saat ini lahannya sudah sangat sulit sekali. Bahkan, tidak ada,” tuturnya.

Eti menambahkan, semua orang butuh membuang sampah. Untuk membuang sampah ke TPA Cipayung saja, pihaknya harus melakukan pemilahan terlebih dahulu. Karena itu, pihaknya sangat terbantu dengan semakin besarnya kepedulian masyarakat yang ikut memilah sampah sendiri.

“Inilah masalah yang kita hadapi saat ini dalam penanganan sampah. Mari kita bersama-sama, bergandengan tangan mulai memilah sampah dari rumah. Agar kuota sampah di TPA Cipayung kita tidak sampai overload,” katanya.

(ndra/po/sinde)

No More Posts Available.

No more pages to load.