DEPOK, SINARDEPOK.COM – Mendengar kata lintah sering kali membuat dahi kita berkerut. Hewan penghisap darah tersebut mungkin bukan menjadi hewan yang bersahabat bagi banyak individu. Meski terlihat menggelikan lintah juga punya manfaat untuk tubuh manusia.
Terapi lintah atau hirudoterapi memang sudah lama diterapkan sejak berabad-abad lalu. Namun, sampai sekarang ini terapi lintah masih dilakukan.
Seperti halnya Abdul Gani (50) warga di RT 02/16 Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, melakukan terapi dengan metode lintah.
“Awalnya belajar otodidak, ternyata lintah menggandung zat seperti, hirudin, histamine, enzim calin, carboxypeptidase A inhibitor dan kolagen,” ungkapnya.
Pria yang juga membudidayakan lintah sejak 2016 ini pun mengatakan, air liur yang dihasilkan oleh lintah mengandung pengencer darah alami yang dapat mencegah dan menyembuhkan pembekuan darah. Hal ini bermanfaat untuk meningkatkan aliran darah serta hiperalgesia atau meningkatkan kepekaan terhadap rasa sakit dalam jaringan ikat.
“Sampai sekarang ini lintah digunakan untuk terapi penyakit. Selain meningkatkan aliran darah, juga dapat terapi penyembuhan penyakit diabetes dan penyakit lainnya,” ujarnya.
Sejumlah ahli kesehatan pun mengatakan, bahwa terapi lintah mampu mempercepat penyembuhan pasca operasi sebab air liur lintah membantu dalam menipiskan pembuluh darah yang kemudian mampu menurunkan kemungkinan adanya kongesti vena yang terkait dengan cedera traumatis atau bedah rekonstruksi yang bisa menciptakan edema, kematian sel, atau memperlambat aliran darah.
“Air lintah mengandung senyawa yang disebut dengan ghilanten yang mampu menekan pertumbuhan beberapa jenis tumor. Bersama dengan senyawa lainnya yang disebut dengan peptida, maka air liur lintah memiliki karakteristik sebagai anti kanker,” tulis penelitian seperti dilansir dari Boldsky.
(nez/po/SINDE)
