Jalan Raya Margonda Depok Dikeluhkan

oleh -218 Dilihat
Dikeluhkan : Bekas galian dan trotoar yang berlubang di jalan Margonda dikeluhkan warga dan pengguna jalan.

Depok – Banyaknya pengerjaan proyek di Kota Depok, mulai dari pembangunan jalan, saluran air (Drainase) hingga galian saluran pipa air bersih yang diapresiasi masyarakat. Namun, dalam penyelesaian pengerjaan proyek tersebut, sayangnya terkesan tidak maksimal dan justru malah membahayakan warga maupun pengguna jalan.

Salah satu pekerjaan itu adalah bekas galian pipa air bersih milik Perusahaan Daerah Air Minum PDAM di Jalan Margonda Raya, Kota Depok. Proyek galian yang ditaksir menghabiskan anggaran APBD milyaran itu, dinilai tidak terselesaikan dengan maksimal. Sebab, keberadaan bekas galian di sisi Jalan Margonda tersebut, tidak kembali di aspal. Hanya saja bekas galian itu hanya ditutupi dengan karung berisi tanah dan puing bangunan.

“Gimana sih, cara kerja pelaksana galian pipa PDAM, terlihat semaunya. Lubang bekas galian cuma ditutup karung tanah dan puing. Ya tetap saja, dampaknya jalan lama-lama amblas juga” keluh Sarmili salah seorang warga Depok sekaligus pengguna jalan, Minggu (30/6/2019).

Pria separuh baya yang merupakan tokoh masyarakat di Kota Depok itu juga mengkritisi sarana trotoar jalan di Margonda sudah tidak layak dilintasi. Karena, sarana yang diperuntukan bagi pejalan kaki itu, kondisinya sangat membahayakan warga selaku pengguna jalan.

“Sarana dan fasilitas di pusat Kota Depok kok, seperti ini. Sidah dipinggir jalan banyak yang amblas ditambah banyak trotoar yang menganga akibat lubang dimana-mana. Apalagi, kondisi trotoar ini sempat membahayakan cucu saya,” tegas Sarmili kepada sinardepok.com.

Baca Juga:   Kejari Depok Terapkan Sistem PTSP, Tidak Ada Pertemuan Ditempat

Senada dengan pengguna jalan lain yang mengeluhkan kondisi bekas galian di Jalan Margonda. Karena, akibat bekas galian tersebut tak jarang kendaraan roda dua maupun empat terperosok.

“Sering mas, mobil dan motor yang terperosok ke lobang bekas galian ini. Terlebih di hari-hari libur yang padat kendaraan banyak yang jadi korban. Lubang ditutup cuma pakai tanah bekas galian dan puing bangunan, ya sama saja,” tutur Rendi.

(dik/po/sinde)

No More Posts Available.

No more pages to load.