DEPOK, SINDE – Pusat Studi Herbal Medik dan Biodiversitas Universitas Kristen Indonesia adakan Penyuluhan pencegahan stunting dan pemanfaatan taman obat keluarga (TOGA) serta pemeriksaan antropometri dan skrining penyakit degeneratif di Posyandu Cempaka di RW 17, Kelurahan Kemiri Muka, Kecamatan Beji, Depok. sabtu (18/03/2023).
Ketua Pusat Studi Herbal Medik dan Biodiversitas UKI, Prof. Dr. drh. Maria Bintang, M.Si. mengatakan, “Kegiatan Pengabdian Masyarakat (PKM) merupakan salah satu bentuk kegiatan dosen untuk menjalankan tugas Tri Darma Perguruan Tinggi. Dosen akan hadir ditengah masyarakat untuk memberikan informasi sesuai bidang keahliannya. Kegiatan ini dapat dilaksanakan secara personal, tim satu Fakultas, maupun lintas Fakultas hingga antar perguruan tinggi serta bekerjasama dengan instasi pemerintah maupun swasta,” Kata Bintang.
Pada kegiatan kali ini, kami bersama tim akan memberikan penyuluhan mengenai stunting dan pemanfaatan taman obat keluarga (TOGA) serta melakukan skrining kejadian stunting dan penyakit degeneratif di Posyandu dan Posbindu Cempaka RW 17 Kelurahan Kemiri Muka, Kecamatan Beji, Depok.
“Harapannya masyarakat dapat mengerti pencegahan stunting dan pemanfaatan taman obat keluarga (TOGA) untuk mempertahankan kesehatan”, ujar Bintang.
Masih kata Prof Bintang, Latar belakang
Pengabdian kepada masyarakat (PkM) merupakan kegiatan dalam mengamalkan dan memberikan sumbangan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kesejahteraan serta menambah wawasan kehidupan bangsa seperti penjelasan dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Pasal 47 dan 48.
“Beberapa bentuk pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi adalah: 1. Mengembangkan model pemberdayaan masyarakat; 2. Meningkatkan kapasitas pengabdian kepada masyarakat; 3. Memberikan solusi berdasarkan kajian akademik atas kebutuhan, tantangan, atau persoalan yang dihadapi masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung; 4. Melakukan kegiatan yang mampu memberdayakan masyarakat pada semua strata, secara ekonomi, politik, sosial, dan budaya; dan 5. Melakukan alih teknologi, ilmu, dan seni kepada masyarakat untuk pengembangan martabat manusia berkeadilan gender dan inklusi sosial serta kelestarian sumber daya alam”. ungkap nya.
Salah satu bentuk kegiatan PkM adalah penyuluhan atau pemberian informasi terkait permasalahan yang terjadi di dalam masyarakat terutama permasalahan dalam bidang kesehatan. Permasalahan kesehatan yang menjadi perhatian adalah status gizi pada balita dan penyakit-degeratif atau penyakit metabolit pada lansia.
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2015 diketahui bahwa angka prevalensi kekurusan anak di dunia sekitar 14,3%.1 Kekurusan yang terjadi pada anak berhubungan dengan asupan gizi pada anak. Menurut data RISKESDA (2013)
diketahui bahwa masalah gizi pada anak prasekolah dan anak sekolah masih cukup tinggi, hal tersebut dapat diketahui dari status gizi anak umur 5-12 tahun menurut indeks massa tubuh/umur (IMT/U) di Indonesia, yaitu prevalensi kurus adalah 11,2%, terdiri dari 4% persen sangat kurus dan 7,2% kurus. Gizi merupakan salah satu factor utama penentu kualitas sumber daya manusia (SDM), karena dibutuhkan dalam proses pertumbuhan, perkembangan dan kelangsungan hidup setiap manusia dalam mempertahankan kehidupan secara sehat.
Cara untuk menilai baik buruknya gizi seseorang adalah dengan melakukan pengukuran status gizi. Status gizi yang baik mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan anak, salah satunya dapat meningkatkan kemampuan intelektual yang berdampak pada prestasi belajar di sekolah.
Salah satu cara untuk menilai status gizi adalah dengan menggunakan antropometri. Banyak faktor yang mempengaruhi status gizi, pada anak diantaranya adalah faktor ekonomi, meliputi pendidikan, pekerjaan dan pendapatan orang tua.
Permasalahan kesehatan lain yang sering terjadi di masyarakat adalah terkait peningkatan kasus penyakit degeratif atau metabolit pada lansia. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup pada masyarakat yang menderita penyakit degeratif atau metabolit adalah memanfaatan tanaman obat keluarga. Skrining terhadap penyakit degeneratif masyarakat untuk mengetahui gambaran kejadian di masyarakat. Penyakit degeneratif adalah penyakit tidak menular yang berlangsung kronis karena kemunduran fungsi organ tubuh akibat proses penuaan, seperti penyakit jantung, hipertensi, diabetes, kegemukan, asam urat dan lainnya (Handajani et al., 2010). Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan yang cukup mengenai tanaman obat keluarga yang dapat digunakan sebagai pendamping obat dalam mengatasi masalah penyakit degeneratif di masyarakat. Skrining penyakit degeneratif yang merupakan kegiatan preventif agar masyarakat dapat segera berkonsultasi dan mendapat informasi kesehatan sehingga dapat mengatasi masalah tersebut.
Tujuan dan Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang tersebut maka PKM yang dilakukan bertujuan untuk memberikan pengetahuan terkait tentang pentingnya pencegahan stunting pada balita, pemanfaatan TOGA untuk mencegah atau sebagai pendamping pengobatan penyakit metabolik pada lansia serta melakukan pemeriksaan kesehatan pada masyarakat (Balita dan Lansia) di Posyandu dan Posbindu Cempaka RW RW 17 Kelurahan Kemiri Muka, Kecamatan Beji, Depok Jawa Barat.
Pengabdian masyarakat / PKM direncanakan dengan bekerjasama antara Pusat Studi Herbal Medik dan Biodiversitas Univeristas Kristen Indonesia dengan Puskesmas Kemiri Muka Kecamatan Beji Depok dan Posyandu- Posbindu Cempaka RW 17 Kelurahan Kemiri Muka Kecamatan Beji Depok. Koordinasi sudah dilakukan dan telah mendapat sambutan dengan baik. Kegiatan akan dilaksanakan pada hari, Sabtu (11 Maret 2023) belum lama ini yang bertempat di Posyandu danĀ Posbindu Cempaka RW 17 Kelurahan Kemiri Muka Kecamatan Beji Depok.
Adapun, kegiatan yang dilakukan:
1. Penyuluhan pencegahan stunting
2. Pengukuran antropometri pada balita yang datang ke Posyandu Cempaka
3. Penyuluhan Kesehatan mengenai pemanfaatan taman obat keluarga (TOGA)
4. Skrining terhadap penyakit degeneratif di masyarakat dengan pemeriksaan gula darah, asam urat, kolesterol untuk 50 masyarakat yang datang ke Posbindu cempaka
(hum/SINDE)