SinarDepok.com – Mendengar kalimat Pasukan Ka’bah, pasti teringat kisah sejarah kaum muslim di dunia. Pastinya, kisah tentang Pasukan Ka’bah yang telah diabadikan dalam Kitab Suci Umat Islam Al-qur’an, yang sudah disempurnakan, ditelaah serta ditafsirkan para ulama di dunia.
Dalam Al-Qur’an sendiri, ada beberapa ayat yang menjelaskan tentang Pasukan Ka’bah. Salah satunya, dalam surat Al-Fiil yang berarti gajah.
Sedikit ringkasan tentang Pasukan Gajah dalam surat Al-Fiil, dimana Pasukan Gajah diartikan sebagai pasukan Burung Ababil, yang membawa batu api dan meluluhlantakkan Pasukan Gajah pimpinan Raja Abrahah.
Pasukan Burung Ababil itu diceritakan diturunkan Allah SWT, membawa batu-batu dari neraka. Tujuannya, menghancurkan pasukan Abrahah yang ingin meruntuhkan Ka’bah, dimana tempat itu merupakan Kiblat bagi umat muslim di seluruh dunia.
Tujuan Abrahah menghancurkan Ka’bah karena dia merasa iri dan dijelaskan dalam Al-Qur’an. Pada masa itu, setiap tahunnya Ka’bah selalu ramai dikunjungi peziarah dari berbagai negara.
Abrahah menilai bangunan Ka’bah yang sederhana saja dapat menarik peziarah mengunjungi tempat itu dengan berbondong-bondong. Karena itu, dia membuat sebuah bangunan megah yang terbuat dari emas di wilayahnya.
Itulah sejarah singkat tentang Pasukan Ka’bah, pasukan yang telah menggagalkan ambisi raja yang ‘ngotot’ ingin berkuasa.
Di Kota Depok sendiri, nama Pasukan Ka’bah kembali muncul kepermukaan, dengan persepsi dan arti menyerupai yaitu Barisan Relawan Ka’bah (Barak). Pasukan Ka’bah atau Barak adalah sebuah mini organisasi, atau organisasi sayap milik Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Tujuan organisasi itu dinamakan Barisan Relawan Ka’bah agar langkah yang diambil para anggotanya mengikuti jejak-jejak Pasukan Ka’bah seperti yang dikisahkan.
Saat ini, Barisan Relawan Ka’bah itu bakal berjuang di Pilkada Depok 2020, untuk memenangkan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono.
Salah satunya Soleh yang mengaku bangga telah menjadi anggota Barisan Relawan Ka’bah ini. Bahkan, dia terharu jika mendengar kata Ka’bah.
Kata dia, Ka’bah merupakan muara kaum muslimin dan muslimat di dunia untuk kembali, berlutut sama rendah, berdiri sama tinggi. Karena, disanalah tiada perbedaan.
“Dari sana (Ka’bah) puncak pembelajaran seluruh umat manusia. Tidaklah ada perbedaan, kecuali tingkat keyakinan dan kepercayaannya terhadap Allah SWT,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Pembina Barisan Relawan Ka’bah Qonita Lutfiyah bahkan mengaku sangat bangga, terhadap Barisan Relawan Ka’bah.
“Sejarah mencatat, pasukan Ka’bah adalah pembela Muhammad, itu inti landasannya,” ujar politisi PPP tersebut.
(po/SINDE)