Komisi IX DPR RI Wenny Haryanto Berkontribusi Penurunan Stunting di Depok

oleh -255 Dilihat
oleh
Anggota Komisi IX DPR RI Dra. Hj. Wenny Haryanto, SH berfoto bersama usai menghadiri kegiatan bersama Mitra kerja BKKBN dengan tema "Kampanye Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Kota" Di Kawasan Depok, Jum'at (20/10).

Depok, SINDE – Penanganan stunting di Kota Depok terendah se-Jawa Barat patut diapresiasi. Bahkan, Kota Depok menjadi angka stunting terendah nomor 5 se-Indonesia.

Kolaborasi pemerintah daerah maupun pusat dalam penanganan percepatan penurunan stunting juga tak terlepas berkat komitmen Anggota Komisi IX DPR RI Wenny Haryanto dalam mengedukasi seluruh penjuru masyarakat Kota Depok melalui program kemitraan bersama BKKBN.

“Kasus ini sangat menjadi fokus saya. Kenapa? Karena ini menjadi masa depan Bangsa. Anak-anak yang hari ini kita siapkan kesehatannya untuk di masa depan,” tegas Wenny Haryanto saat menjadi pembicara dalam kegiatan Kampanye Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten Kota di Kawasan Depok, Jum’at (20/10/2023).

Kini kasus stunting di Kota Depok menyentuh angka 12,6 persen. Persentase tersebut selalu memiliki tren penurunan yang baik. Artinya edukasi pemerintah bersama Wenny Haryanto berjalan efektif.

Bukan hanya Kota Depok, di Kota Bekasi yang menjadi sasaran utama Wenny Haryanto juga berada di urutan kedua setelah Kota Depok. Dimana diketahui, Kota Depok dan Kota Bekasi menjadi Dapil Wenny Haryanto dalam Pileg DPR RI.

“Upaya percepatan penurunan stunting harus dilakukan sejak anak dalam kandungan, yaitu dengan memenuhi kebutuhan gizi sejak ibu hamil,” ungkap Wenny Haryanto yang kembali mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI pada Pileg 2024 dari Partai Golkar.

Baca Juga:   Dibuka Syaifullah, Muscab PPP se-Depok Penuh Semangat

Dengan terpenuhinya gizi ibu hamil sama juga memenuhi nutrisi yang dibutuhkan oleh janin, sehingga pertumbuhan dan perkembangan janin tetap terjaga.

Sejak calon bayi ada di dalam kandungan, juga mesti dijaga agar jangan sampai si ibu terpapar rokok dari orang di sekelilingnya, khususnya suami.

Selanjutnya, melakukan imunisasi dasar secara lengkap setelah bayi lahir dan wajib bawa bayi ke posyandu untuk vaksinasi.

“Ini tujuannya untuk meningkatkan daya tahan tubuh bayi agar tumbuh kembangnya di usia emas bisa maksimal,” tuturnya.

Selama 6 bulan, katanya lagi, bayi juga harus diberikan ASI eksklusif. Artinya, bayi hanya diberikan saja tanpa makanan tambahan lain, seperti pisang dan lainnya.

Orang tua juga harus menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Jangan biasakan anak bermain tanpa mengenakan pakaian, khususnya celana karena bakteri bisa masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan penyakit seperti diare.

“Terus pantau pertumbuhan anak dengan membawa anak ke posyandu setiap bulan. Timbang berat badan, ukur tinggi badan dan lingkar kepala. Ini untuk mengetahui apakah tumbuh kembang anak sesuai dengan usianya,” tutupnya.

(Bambang banguntopo/SINDE)

No More Posts Available.

No more pages to load.