Komunitas Ojol Depok “Menggema” di Kegiatan Komisi IX DPR RI Bersama Mitra Kerja BKKBN

oleh -191 Dilihat
oleh
Anggota Komisi IX DPR RI Dra. Hj. Wenny Haruanto, SH menghadiri Kegiatan Promosi dan KIE Percepatan dan penurunan stunting bersama mitra kerja BKKBN RI di Kota Depok, Rabu (19/10).

DEPOK, SINDE – Anggota Komisi IX DPR RI Dra. Hj. Wenny Haryanto, SH kembali sosialisasikan Program Bersama Mitra Kerja BKKBN Tahun 2022 terkait Promosi dan KIE Percepatan Penurunan Stunting di Depok. Kali ini, ke komunitas Ojeg Online di beberapa titik di Kota Depok pada Rabu, (19/10/2022).

kegiatan sosialisasi yang didominasi komunitas ojeg online begitu antusias. Bagaimana tidak antusias, Wenny Haryanto pun membuat kuis untuk lima orang yang bisa menjawab seputar materi stunting.

Peserta yang lebih dulu mengangkat tangan dan bisa menjawab, nantinya kelima orang tersebut akan menerima hadiah DP Umrah.

Suasana semakin ramai, ketika kupon doorprize diumumkan satu per satu, mulai dari setrika, magic com, kompor gas, televisi hingga sepeda gunung telah berpindah tangan ke peserta ojeg online yang hadir dalam kegiatan sosialisasi tersebut.

Sebelumnya, Wenny memaparkan
penyakit stunting yang menyerang anak di bawah 1.000 hari harus benar-benar diperhatikan. Pasalnya, stunting dapat mengancam bonus demografi pada Tahun 2045.

“Bonus Demografi Indonesia Emas tahun 2045, adalah kondisi ketika 70% dari penduduk Indonesia dengan rentang usia 15 – 64 tahun dalam kondisi produktif (mampu berkarya dengan maksimal-red). Nah, bonus demografi itu akan gagal atau terancam gagal, apabila stunting tidak dikendalikan, artinya edukasinya kurang,” papar politikus dari Partai Golkar ini.

Wenny melanjutkan, Presiden RI Joko Widodo telah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 72 tahun 2021 yang memerintahkan BKKBN menekan angka stunting.

“Targetnya pada Tahun 2024 yakni di angka 14 persen. Sedangkan, angka stunting di Indonesia saat ini masih 24,4 persen,” ujar anggota legislatif Dapil Jabar VI Kota Depok dan Kota Bekasi ini.

Wenny pun menjelaskan, di Kota Depok angka stunting hanya 12,3 persen. Hal itu menunjukkan bahwa Kota Depok selangkah lebih maju dari target Indonesia pada Tahun 2024. Mirisnya, 70 persen anak penderita stunting di Kota Depok berasal dari masyarakat ekonomi ke atas (masyarakat mampu-red).

Baca Juga:   Di Hadapan Presiden, PLN Paparkan Konsep Transisi Energi Menuju COP28 Pada Acara Puncak Festival LIKE 2023

“Nah hebatnya Depok itu sudah 12,3 persen, terendah se Jawa Barat. Sekarang sudah diatas target 14 persen, jadi nanti Tahun 2024 lebih keren lagi, bisa saja zero stunting,” ujar Wenny.

Menurut politikus perempuan dari Partai Golkar ini, BKKBN dalam menjalankan tugas dari Presiden tidak bisa sendiri. Sehingga, ia menyarankan, agar lembaga kesehatan itu dapat bekerjasama dengan masyarakat, dalam upaya melakukan langkah pencegahan.

“Misalnya, ibu hamil harus minum obat penambah darah, ibu hamil harus punya nutrisi bagus yaitu 4 sehat 5 sempurna. Kemudian, ketika bayi lahir harus lakukan imunisasi dasar yang lengkap setiap bulan, lalu berikan ASI ekslusif selama enam bulan, menerapkan prilaku hidup bersih harus ada MCK, ketika ibu hamil jangan suaminya merokok dekat ibu tersebut,” jelasnya

Wenny menambahkan, ciri-ciri anak terkena stunting dapat dilihat dari pertumbuhan gigi terlambat, kemampuan fokus berkurang, pertumbuhan tubuh melambat, wajah lebih muda, pubertas terlambat, pada usia 8-10 tahun akan menjadi lebih pendiam, hingga menghindari kontak mata dengan orang sekitar.

“Nah stunting sendiri itu kondisi gagal tumbuh karena kekurangan gizi kronis pada seribu hari pertama pertumbuhan anak dan itu menyebabkan anak gagal pertumbuhan tubuh dan otaknya. Nah itu yang harus kita atasi,” pungkas Wenny.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Direktur Akses Pelayanan KB BKKBN RI Zamhir Setiawan, Kabid perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat Irfan Idriastono, Kepala BP3AP2KB Kota Depok, Nessy Handari,  Kanit Bimas Polsek Pancoran Mas Depok Ade Maskun, beserta para kader Posyandu dan Posbindu di kota Depok.

(po/SINDE)

No More Posts Available.

No more pages to load.