Depok, SINDE – Publik Kota Depok belakangan ini dihebohkan dengan video pernyataan Wakil Ketua DPRD yang mengaku tidak bisa berobat hanya dengan membawa KTP, tidak seperti yang diucapkan Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono.
Kesaksian Wakil Ketua DPRD tersebut bahkan viral di medsos dan dibagikan ribuan pengguna medsos lainnya. Ribuan komentar monohok berisi cemoohan kepada pemerintah bahkan selalu memenuhi setiap postingan tentangnya.
Wali Kota Depok Mohammad Idris menyambut, dirinya langsung mengeluarkan Surat Edaran (SE) berisi tentang petunjuk teknis berobat hanya menggunakan KTP.
Tiga belas anggota DPRD koalisi Wali Kota Depok dan wakilnya tidak ada yang bersuara, komisi D DPRD Depok bahkan tidak terdengar ada statemen di media massa manapun.
Diantara semua yang kompeten berbicara, hanya ada 1 politisi yang berani membantah pernyataan Wakil Ketua DPRD yang juga merupakan Ketua salah satu partai di Depok.
Adalah Dian Nurfarida, ‘anak baru’ di partai politik yang menilai apa yang dilakukan Wakil Ketua DPRD Depok merupakan satu cara menaikkan popularitas. Dirinya bahkan berani menyebut Wakil Ketua DPRD hanya membuat kegaduhan soal berobat di Depok hanya menggunakan KTP.
Berikut akan kita bahas tentang profil dari Dian Nurfarida, ‘anak baru’ di Partai Politik Berlambang Bulan Sabit Kembar atau yang populer disebut PKS. Berikut datanya:
Dian Nurfarida lahir di Kota Depok 47 tahun lalu. Saat itu Kota Depok masih menjadi bagian daripada Kabupaten Bogor.
Dian kecil mengenyam pendidikan selama 6 tahun di SDN Parung Bingung sebelum masuk ke SMP Swasta YKS Parung Bingung.
Saat duduk di bangku SMP, Dian remaja juga melanjutkan pelajaran ke Mts Al-Hamidiyah yang terletak di Jalan Raya Sawangan, Rangkapan Jaya Lama.
Jenjang selanjutnya, Dian Nurfarida melanjutkan pendidikan ke luar daerah Depok atau tepatnya di Sumedang, daerah asal ayahnya.
Disana, Neng Dian sapaan akrabnya bersekolah selama 3 tahun di Sekolah Menengah Ekonomi Atas atau SMEA pada masa itu bernama SMEA Maarif.
Usai menyelesaikan pendidikan dasar selama sembilan tahun, Neng Dian kemudian melanjutkan pendidikan ke STIA Yapan Jakarta Selatan dan meraih gelar sarjana disana. Neng Dian adalah sarjana ilmu sosial.
Belum puas meraih gelar sarjana, Neng Dian kemudian melanjutkan pendidikan hingga bergelar Magister di Indonesian School of Managemen dan meraih gelar Magister Komunikasi.
Karir pendidikan Neng Dian yang cukup gemilang membuat dirinya harus aktif di organisasi. Dian dewasa akhirnya bergabung dan menjadi petinggi didalam suatu organisasinya para pengusaha.
Karir dan jabatan yang dipegang Neng Dian di organisasi adalah Anggota Kadin Bogor, Anggota Kadin Depok, Anggota of HIPPI dan yang hebatnya, Dian menjadi Pembina dari Wirausaha Pelajar Indonesia atau WPI.
Puncak karir Neng Dian dalam bidang usaha adalah ketika dirinya mampu membangun berbagai perusahaan dan memberdayakan banyak orang, termasuk para pemuda yang berpotensi menjadi pengusaha hebat di masa depan.
Salah satu perusahaan yang paling terkenal yang dibangun Dian Nufarida bernama Baba Food International PTE.LTD. Baba Food International bergerak di bidang pangan sementara Dian Nurfarida menjabat sebagai Direktur Utama.
Tujuan utama atau visi misi Dian Nurfarida adalah menjadi manusia yang dapat berguna bagi banyak orang dan selalu dipercaya. Tagline paling populer dari seorang Dian Nurfarida adalah Kekuatan Silaturahmi.
(Bambang Banguntopo/SINDE)