Depok, SINDE – Keluarga Besar Maluku Tenggara Raya (KBMTR) Kota Depok memperingati hari jadinya ke 2 tahun yang digelar di Balai Rakyat, Kota Depok, Sabtu (28/11/2023).
Acara yang juga dibarengi dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda tersebut bertema “Semangat Hari Sumpah Pemuda, Membangun Kebersamaan dalam Keragaman, Kita Bangun Kota Depok Bersinergi yang Lebih Maju”.
Hadir dalam acara tersebut, Ketua Umum KBMTR Pusat Max Refwalau, Lienda Ratna Nurdianny Kepala Badan Kesbangpol, Frans Simorangkir Anggota DPRD kota Depok, Julius Sitanggang mantan penyanyi cilik tahun 80 an, Pengurus Timur Indonesia Bersatu (TIB),Rony Moriolkosu tokoh Ormas, H, Moren Ketua M1R, Ketua Petir, KBMTR se Jabodetabek, KBMTR Jawa Barat.
Hari Jadi KBMTR ke 2 sekaligus Peringati Hari Sumpah Pemuda itu dimeriahkan dengan penampilan seni budaya dan kerajinan tangan asal Maluku Tenggara Raya.
Ketua Panitia, Vince Rosmery mengatakan, sangat bersyukur perayaan HUT KBMTR terselenggara dengan baik.
“Kami mempersiapkannya dalam waktu yang terbatas, hanya dua minggu. Semua ini atas keterlibatan tim, panitia dan pengurus KBMTR,” kata Mamauwa sapaan akrabnya.
Dalam sambutannya, Vince Rosmery mengucapkan terimakasih kepada tamu undangan yang bersedia hadir dalam HUT KBMTR yang ke 2 tersebut.
“Semoga memberikan rejeki dan membalas kebaikannya. Begitu juga terhadap tim panitia yang telah bersusah payah ikut mensukseskan terlaksana acara ini,” kata Vince Rosmery.
Sementara Ketua KBMTR Kota Depok Rolixs Yohanes Rahakbouw mengatakan, dengan Hari Jadi KBMTR Kota Depok ke 2 tahun, pihaknya senantiasa membuat yang terbaik untuk organisasi dan selalu siap berkontribusi serta bersinergi dengan Pemkot Depok untuk terus melanjutkan pembangunan.
“Soal Stigma orang Maluku premanisme, itu pun minsetnya akan kami perbaiki. Sebab ormas KBMTR senantiasa menjalin kemitraan dengan pihak instansi pemerintah maupun swasta serta dengan TNI/Polri dan elemen masyarakat,” kata Rolis Rahakbauw.
Rolis mengatakan, KBMTR juga memiliki kegiatan bakti sosial, seperti bantuan kemanusiaan bencana alam, kegiatan sosial kemasyarakatan.
Dikatakannya, KBMTR adalah organisasi yang siap berkiprah mengawal Pembangunan di Kota Depok tentu dengan program kegiatan yang KBMTR akan jalani.
“Terus terang saja, kesulitan kami adalah berkomunikasi dengan pihak Pemerintah Kota Depok berkaitan dengan seputar aspirasi yang akan kami sampaikan, diantaranya diantaranya soal produk kain tenun asli dari daerah kami,” ungkapnya.
Rolixs menegaskan, bahwa KBMTR bukan organisasi pengemis di Pemkot Depok. KBMTR selalu berinovatif dengan kreasi dari potensi pengurus dan anggota KBMTR.
Pada kesempatan itu, Ketua Umum KBMTR, Max Refwalau juga memberikan sambutan bahwa Maluku Tenggara ini adalah satu kota, meski ada daerah Key dan daerah-daerah lainnya di beberapa tempat yang pernah dikunjungi pejabat dari Pusat Jakarta.
“Saya berharap KBMTR menjadi perekat, apalagi ukuran organisasi merupakan organisasi etnis yang keberadaannya di Ibukota,” ujarnya.
Lienda Ratnanurdianny selaku Kepala Badan Kesbangpol Kota Depok mengatakan, bahwa di Kota Depok ada 29 suku dan 357 organisasi kemasyarakatan yang berbeda-beda platformnya.
Linda menyebut soal anggaran pembinaan, bahwa ada dana hibah dan juga anggaran pokok pikiran dewa (Pomir), yang mana bisa digunakan untuk kegiatan ormas dalam bentuk program. Namun program tersebut, Pemerintah bisa memberi bantuan, asal diusulkan dalam bentuk proposal, setahun sebelumnya.
Lienda berharap, di usianya KBMTR yang ke 2 tahun ini dapat berkolaborasi serta bersinergi dengan Pemerintah terutama dengan Kesbangpol Kota Depok yang membidangi keormasan.
“Selamat Hari Jadi ke 2 KBMTR semoga selalu eksis dan sukses dalam menjalankan program organisasinya,” tutupnya.
(Guntur/SINDE)