Jakarta, SINDE – PT PLN (Persero) mendapat penghargaan dari Asian Development Bank (ADB) atas kesuksesannya mengimplementasikan pembiayaan berbasis hasil atau _Result-Based Lending (RBL)_ terhadap proyek energi berkelanjutan. PLN meraih penghargaan kategori _Outstanding Disbursement Achievement_ dan _Outstanding Safeguards Implementation_ dari ADB.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan, PLN terus memastikan agar pembiayaan yang diperoleh PLN mampu mempercepat akselerasi akses listrik yang andal dan berkelanjutan dalam rangka mendukung transisi energi.
“Pembiayaan yang diperoleh ini bukti dukungan kepada program-program PLN, sehingga PLN juga memastikan proyek infrastruktur energi berkelanjutan ini terlaksana dengan baik,” ujar Darmawan.
Darmawan juga memastikan pembiayaan proyek energi berkelanjutan dari ADB ini dapat mendukung program PLN khususnya untuk berkontribusi pada capaian-capaian _Sustainable Development Goals (SDGs)_ perusahaan, serta dilaksanakan dengan _safeguard_ yang baik untuk memastikan bahwa implementasi proyek sesuai dengan ketentuan dan standar lingkungan dan sosial di Indonesia maupun internasional. Hal ini juga sejalan dengan tujuan besar Pemerintah yakni mencapai target _Net Zero Emission_ (NZE) di 2060.
“Visi PLN ke depan tidak hanya menghadirkan listrik yang andal bagi masyarakat, tapi juga menyalurkan energi hijau yang ramah lingkungan,” ujar Darmawan.
Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesly menyampaikan PLN menerima penghargaan dari ADB atas pembiayaan RBL sebesar USD 600 juta untuk pendanaan akses energi berkelanjutan di kawasan Indonesia Timur atau _Sustainable Energy Access in Eastern Indonesia – Electricity Grid Development Program_. Penghargaan ini diperoleh karena PLN dinilai mampu mengelola pembiayaan ADB dengan luar biasa, termasuk dalam mengimplementasikan aspek perlindungan lingkungan dan sosial.
Sinthya menjelaskan, PLN mendapatkan pembiayaan dari ADB pada 10 Oktober 2017 sebesar USD 600 juta untuk mendukung program pengembangan energi berkelanjutan di Indonesia Timur khususnya program pengembangan jaringan listrik. PLN memperoleh pembiayaan dengan skema pinjaman berbasis hasil atau _Result-Based Lending (RBL)_ dengan jaminan Pemerintah Indonesia senilai USD 600 juta.
Pembiayaan ini merupakan dukungan dari ADB untuk program pengembangan sistem kelistrikan Indonesia Timur. Langkah ini sesuai dengan prinsip _Environmental, Social and Governance_ (ESG) untuk memberikan pemerataan akses kelistrikan. Langkah ini untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Indonesia Timur melalui pemanfaatan listrik sebagai pendorong aktivitas ekonomi. Selain itu, pinjaman tersebut akan membantu meningkatkan akses ke layanan energi berkelanjutan dan berkontribusi terhadap transisi energi serta mitigasi perubahan iklim.
“Alhamdulilah PLN dinilai berhasil mengelola pembiayaan ADB ini dengan merealisasikan proyek energi berkelanjutan yang bermanfaat bagi masyarakat banyak,” pungkas Sinthya.
(hum/SINDE)