Siswa SDN Mekarjaya 7 Dianiaya dan Dirampok, Orangtua Lapor Polisi

oleh -195 Dilihat
Alami Kekerasan Fisik : Siswa Kelas Tiga SDN Mekarjaya 7 (ZA) alami trauma.

Depok – Korban perampokan dan kekerasan yang dialami ZA (10) pelajar kelas tiga di SDN Mekarjaya 7, mengalami trauma berat. Pasalnya, anak dari pasangan suami istri Dewi dan Heri itu, trauma akibat mengalami kekerasan fisik dari pelaku kejahatan tersebut. Bahkan, pelaku juga menggasak sepedanya milik teman sekolahnya.

Berdasarkan pengakuan korban (ZA), pelaku telah melakukan tindakan kekerasan fisik dengan membenturkan kepalanya beberapa kali ketembok. Setelah itu, pelaku baru membawa sepeda ZA yang dipinjam dari teman sekolahnya.

“Dua hari setelah kejadian, anak saya diam tak mau bicara. Jelas anak saya alami trauma berat, dampak kekerasan fisik yang diterimanya. Bagaimana tidak, kepala anak saya dibenturkan ketembok oleh pelaku, lalu sepedanya baru dibawa kabur,” ungkap Dewi, ketika dihubungi wartawan sinardepok.com, Jum’at (8/2/3019).

Tak hanya itu, dirinya juga menduga pelaku telah melakukan tindakan kekerasan lain, dengan mencekik leher anaknya tersebut. Sebab, dilihat kondisi memar yang terdapat dileher bagian kanan seperti bekas cengkraman tangan.

“Pas setelah kejadian hari Senin (4/2), anak saya sampai rumah dalam keadaan menangis. Setelahnya anak saya gak mau bicara sepatah kata pun selama dua hari. Saat dia mau bicara dan menceritakan peristiwa yang dialaminya itu pada Rabu (6/2),” ungkap Dewi.

Dewi pun menyampaikan bagaimana awal peristiwa yang dialami anaknya itu, bahwa pelaku dengan memaksa dan mengancam anaknya agar mau mengajaknya berkeliling dan berputar-putar dengan sepeda yang dibawanya itu. Tak lama, tepat di depan Puskesmas Sukmajaya pelaku melakukan aksi sadisnya tersebut.

Baca Juga:   Pemkot Depok Dukung PPKM Level 4

“Kejadian itu saat anaknya meminta ijin pulang kerumah di jam istirahat. Namun, anak saya memang pulang kerumah tetapi dengan kondisi menangis. Karena pelaku telah melakukan kekerasan dan perampasan sepeda, lokasinya persis di gang sepi seberang Puskesmas Sukmajaya,” pungkas Dewi.

Sementara itu, Ayah Korban Heri menuturkan, bahwa telah melaporkan peristiwa sadis yang dialami anak kandungnya ini ke pihak Polresta Depok.

“Tepatnya, Sabtu (9/2) saya laporkan peristiwa anak saya ke Polresta Depok. Saya sudah bikin surat laporan ke SPKT, setelah itu saya buat BAP Pak. Mudah-mudahan pihak kepolisian bisa cepat menangkap pelaku sadis ini,” jelas Heri melalui pesan whatsapp Senin (11/2/2019) sore.

Seperti diketahui, wajah pelaku sadis itu berhasil tertangkap kamera CCTV milik warga yang terpasang di kedainya. Rekaman CCTV berdurasi 12 detik itu, terlihat jelas pelaku memboncengi korban di depan dengan menggunakan sepeda milik temannya itu.

Pelaku seperti terlihat asyik memboncengi korban dengan sepeda milik temannya tersebut. Terlebih, anak itu tanpa rasa curiga dan hanya mengikuti arahan pelaku itu.

“Wajah pelaku terekam CCTV yang terpasang di kedai saya, sekitar pukul 09.42 pagi. Dia terlihat asik memboncengi korban dengan sepeda. Saya membuka rekaman ini, karena orangtua korban datang ke kedai saya, memohon agar bisa memperlihatkan hasil rekaman CCTV nya pada Senin pagi. Setelah itu, mereka menceritakan peristiwa yang dialami anaknya , bahwa telah menjadi korban perampokan dan kekerasan,” kata Bute selaku pemilik kedai dan CCTV.

(po/ndra/sinde)

No More Posts Available.

No more pages to load.