Sinardepok.com – Anggota MPR RI yang juga anggota DPR RI Wenny Haryanto mengisi acara sosialisasi empat pilar MPR RI kepada kalangan Santriawan dan santriwati, dengan menggunakan metode kuis pertanyaan seputar Pancasila. Kegiatan kali ini digelar di Pondok Pesantren Daarussalaam Banjaran Pucung Cilangkap, Kecamatan Tapos, Kota Depok, beberapa waktu lalu.
Saat membuka kegiatan, Wenny Haryanto menyatakan dirinya punya sejumlah pertanyaan seputar Pancasila. Siapa yang bisa menjawab dengan benar akan mendapat hadiah.
“Pertanyaan kuis ini seputar nilai-nilai Pancasila, mulai dari yang mudah sampai yang sulit. Nanti ada hadiah DP umroh bagi yang bisa menjawab’ lho,” canda Wenny yang menyediakan hadiah uang tunai kepada santri dan santriwati bagi yang berhasil menjawab pertanyaan.
Pertanyaan pertama yang dilontarkan anggota MPR tersebut, yakni di Indonesia ada 6 agama yang diakui, bagaimana cara menerapkan perilaku yang toleran, dapat dijawab dengan tepat oleh peserta Santriwati. “Kita harus saling menghormati antar agama masing-masing. Karena setiap agama di Indonesia dilindungi oleh UUD,” tegas Dini Ahdania.
Pertanyaan kedua, yakni kenapa HTI (Hizbut Tahrir-red) tidak diterima di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), pertanyaan itu juga berhasil dijawab oleh peserta Santriawan. “Karena HTI ingin mengubah Pancasila menjadi negara Kholifah. Tentunya itu tidak sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Jika ada paham lain yang ingin merubah Pancasila, jelas tidak dibolehkan,” kata Kholiq Karim.
Tak sampai di situ, kuis tanya jawab berlanjut. Kali ini Wenny melontarkan pertanyaan ketiga yaitu,“Apa penjelasan sila ke 2 Kemanusiaan yang Adil dan beradap?” ujar Wenny yang duduk di Komisi IX DPR RI itu.
Para peserta dengan antusias pun langsung berebut menunjuk tangan agar dipilih untuk maju ke depan menjawab pertanyaan tersebut. Namun, peserta santriwati yang kembali maju dan menjawab pertanyaan dengan tegas.
“Kemanusiaan yang adil itu tidak membeda-bedakan suku, agama, ras atau unsur apapun. Setiap warga negara Indonesia layak mendapatkan hak-hak yang sama dan tidak memandang dari suatu golongan atau kelompok apapun,” ucap Zahriani Aulia.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Daarussalaam K.H Abdullah Ya’cub yang diwakili oleh Ustadz Mohammad Syafi’ie mengucapkan terima kasih kepada Wenny Haryanto yang meluangkan waktu dan menggunakan cara sosialisasi yang disukai kalangan Santriwan dan santriwati.
“Selain sebagai ajang silaturahmi, kegiatan tadi penuh tawa dan semangat santriwan dan santriwati serta Asatidz dan Ustadzat dewan guru yang hadir. Selain itu, kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas diri kita tentang sosialisasi 4 pilar, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika,” ujarnya.
Kegiatan sosialisasi tersebut tetap dilakukan penerapan protokol kesehatan Covid-19 secara maksimal. Selain menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, juga pemeriksaan kondisi tubuh dengan ketat.
(po/SINDE)