DEPOK, SINDE – Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Golkar Dra. Hj. Wenny Haryanto, SH memberikan hadiah berupa uang tunai kepada masyarakat Kota Depok yang berhasil menjawab seputar pertanyaan stunting.
Sesi tanya jawab itu terjadi seusai Wenny Haryanto memberi pemaparan pada kegiatan Sosialisasi Germas dalam Penurunan Stunting dan Covid-19 di Sukmajaya, Kota Depok, Rabu (7/12/2022).
Mula-mula, Wenny melempar pertanyaan kepada peserta sosialisasi yang berani menjawab soal bonus demografi. Salah satu peserta Imas warga Sukmajaya pun tunjuk tangan lalu maju ke depan dan menjawab bahwa Bonus Demografi Indonesia Emas tahun 2045, adalah kondisi ketika 70% dari penduduk Indonesia dengan rentang usia 15 – 64 tahun dalam kondisi produktif (mampu berkarya dengan maksimal-red).
Ia pun diberi pertanyaan kembali oleh Wenny penyebab gagalnya bonus demografi. “Tingginya angka stunting yang dapat mengancam bonus demografi pada Tahun 2045,” kata Imas sembari tersenyum.
Wenny pun menyampaikan jawaban yang disampaikannya benar. Selanjutnya memberikan hadiah uang tunai kepada peserta itu.
Selanjutnya, Wenny kembali memberi pertanyaan kedua apa itu stunting kepada peserta lain. “Stunting adalah kondisi gagal tumbuh karena kekurangan gizi kronis pada seribu hari pertama pertumbuhan anak, dan itu menyebabkan anak gagal dalam pertumbuhan tubuh dan otaknya,” kata Yuda warga Sukmajaya Depok.
Ketiga apa yang dimaksud makanan 4 sehat 5 sempurna? “Salah satu jenis makanan 4 sehat 5 sempurna adalah makanan pokok. Makanan pokok adalah makanan yang mengandung karbohidrat. Makanan pokok menjadi dasar dari kebutuhan 4 sehat 5 sempurna. Contoh dari makanan pokok yaitu nasi, ubi, kentang, singkong, dan lain-lain,” tambahnya.
“Selain makanan pokok, lauk pauk juga masuk ke dalam jenis makanan 4 sehat 5 sempurna. lauk pauk yang masuk dalam kategori tersebut merupakan sumber protein yang baik. Protein tersebut bisa didapatkan dari berbagai sumber, seperti sumber hewani. Seperti ikan, telur, dan daging. Selain pada hewan, protein juga bisa didapatkan dari sumber nabati atau tumbuhan. Contohnya seperti tahu, tempe, kedelai dan kacang-kacangan. Selain sebagai sumber protein, sayuran juga menjadi sumber terbaik dari mineral dan vitamin untuk tubuh. Selain bergizi, sayuran juga kaya akan serat. Sehingga baik untuk pencernaan. Dan Susu adalah sumber dari kalsium, protein, fosfor dan mineral penting lainnya. Banyak manfaat yang di dapat dari minum susu,” papar eka peserta ketiga.
Keempat sebutkan ciri-ciri stunting?
“Ciri-ciri anak terkena stunting dapat dilihat dari pertumbuhan gigi terlambat, kemampuan fokus berkurang, pertumbuhan tubuh melambat, wajah lebih muda, pubertas terlambat, pada usia 8-10 tahun akan menjadi lebih pendiam, hingga menghindari kontak mata dengan orang sekitar,” kata Aat Sumiati peserta lain.
Dan kelima bagaimana cara pencegahan stunting? “Misalnya, ibu hamil harus minum obat penambah darah, ibu hamil harus punya nutrisi bagus yaitu 4 sehat 5 sempurna. Kemudian, ketika bayi lahir harus lakukan imunisasi dasar yang lengkap setiap bulan, lalu berikan ASI ekslusif selama enam bulan, menerapkan prilaku hidup bersih harus ada MCK, ketika ibu hamil jangan suaminya merokok dekat ibu tersebut,” jelas Yanti peserta kelima sekaligus menjadi pertanyaan terakhir.
Peserta sosialisasi pun semangat tunjuk tangan dan semua benar menjawab pertanyaan dari anggota legislatif tersebut.
Politikus perempuan dari Partai Golkar ini melanjutkan, Presiden RI Joko Widodo telah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 72 tahun 2021 yang memerintahkan untuk menekan angka stunting. Karena itu, untuk menekan angka stunting pemerintah tidak bisa menjalankan sendiri, peran serta masyarakat dan lembaga kesehatan dapat ikut membantu bekerjasama melakukan langkah pencegahan untuk menekan angka stunting sangat dibutuhkan.
“Targetnya pada Tahun 2024 yakni di angka 14 persen. Sedangkan, angka stunting di Indonesia saat ini masih 24,4 persen,” ujar anggota legislatif Dapil Jabar VI Kota Depok dan Kota Bekasi ini.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Pembimbing Kesehatan Kerja dan Olahraga Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Dewi Ratnasari, Kabid P2P Dinas Kesehatan Kota Depok Umi Zakiati, Ketua RT/RW, beserta para tokoh masyarakat dan agama.
(Bambang Banguntopo/SINDE)