Watimpres Agung Laksono Hadiri Sosialisasi Stunting Komisi IX DPR dan BKKBN

oleh -169 Dilihat
oleh
Anggota Watimpres Agung Laksono (kiri) didampingi Anggota Komisi IX DPR RI Wenny Haryanto (kanan) usai menghadiri kegiatan stunting di DTC Jl. Raya Sawangan Depok, Sabtu (6/11).

DEPOK, SINARDEPOK.COM – Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) periode 2019-2024 Agung Laksono berkesempatan menghadiri kegiatan Sosialisasi Penguatan Pendataan Keluarga Kelompok Sasaran Bangga Kencana Bersama Mitra Tahun 2021 bersama Anggota DPR RI Komisi IX Wenny Haryanto dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Depok Town Square (DTC) Jl Raya Sawangan Depok, Sabtu (6/11/2021).

Agung Laksono yang juga Ketua MPO Kosgoro 1957 itu, menyampaikan rasa terima kasih atas kerjasama Pemerintah Pusat, Provinsi dan Daerah dalam kegiatan Sosialisasi stunting yang digelar BKKBN dan Anggota Komisi IX DPR RI Wenny Haryanto.

“Ucapan terima kasih saya sampaikan, atas kerjasama Pemerintah Pusat, Daerah, dan Kota dalam kegiatan kali ini. Saya juga mengapresiasi Ibu Wenny dan BKKBN,” ungkap politisi senior Partai Golkar itu.

Berbicara tentang stunting, kata dia, harus diperangi dan dihilangkan khususnya di Kota Depok. Data terbaru mencatat kurang lebih ada 3.5 – 4 juta anak di Indonesia tiap tahun lahir. Karenanya, pencegahan stunting harus dilakukan sejak usia dini, bahkan saat masih didalam kandungan.

“Stunting harus kita perangi dan hilangkan, sekalipun secara bertahap.
Karena 3,5-4 juta bayi tiap tahunnya lahir di Indonesia. Sejak usia dini bahkan saat di dalam usia kandungan harus mulai dicegah, seperti yang disampaikan Ibu Wenny,” ujar mantan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko-Kesra) di periode kedua pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Baca Juga:   Road Show UKW Jawa Barat, Wenny Haryanto: Wartawan Miliki Peranan Penting

Sementara itu Anggota Komisi IX DPR RI Wenny Haryanto menjelaskan tentang apa itu stunting serta bahayanya terhadap anak. Kata Wenny, stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama.

“Ciri-cirinya adalah anak tumbuhnya lebih pendek daripada anak yang lain. Kemudian kemampuan berfikirnya juga berkurang, ciri-ciri yang lain pertumbuhan tingginya lambat, penurunan kemampuan fokus dan motivasi belajarnya, kemudian pertumbuhan tubuhnya berkurang. Jika dilihat wajahnya, tampak lebih muda dari anak-anak sebayanya, lalu ia juga mengalami pubertas yang terlambat,” papar Wenny.

Namun demikian, upaya agar anak terhindar dari stunting, lanjut Wenny,  memperhatikan gizi ibu sejak kehamilan usia nol hingga usia anak mencapai 2 tahun sangat penting.

“Upayakan saat hamil konsumsi tablet penambah darah, penuhi kebutuhan nutrisi saat hamil, berikan ASI ekslusif untuk bayi selama 6 bulan karena itu merupakan gizi yang paling penting, biasakan prilaku hidup bersih, terus pantau pertumbuhan anak, baik berat badan, tinggi, dan lingkar kepala,” papar Anggota DPR dari Fraksi Golkar tersebut.

Kegiatan Sosialisasi yang tetap menerapkan prokes Covid-19 5M itu, juga dihadiri Ketua DPD Partai Golkar Depok Farabi Arafiq, Ketua Kosgoro Kota Depok Dindin Saprudin, Direktur Kerjasama Pendidikan Kependudukan BKKBN RI Edi Setiawan, Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat Wahidin, Kepala Dinas DPAPMK Kota Depok Nessi Anissa Handari, serta elemen Masyarakat.

(po/SINDE)

No More Posts Available.

No more pages to load.