DEPOK, SINDE – Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Golkar, Dra. Wenny Haryanto, SH mengajak masyarakat Jawa Barat khususnya Kota Depok pilih kosmetik aman. Karenanya, ia mengimbau agar lebih berhati-hati ketika membeli produk kosmetik.
“Agar terhindar dari produk berbahaya, kami meminta masyarakat untuk melakukan cek KLIK, agar proteksi diri dari bahaya kosmetik yang tidak aman bisa terhindar,” imbau Wenny saat menjadi narasumber KIE Bersama Balai BPOM Bandung disaksikan tokoh masyarakat Kota Depok, Sabtu (17/09/2022).
Wenny juga mengajak antar sesama masyarakat harus saling mengingatkan jika ada kosmetik ilegal. Serta menginfokan kepada timnya atau pihak berwenang jika jika menemukan kosmetik ilegal di Kota Depok.
“Sebagai konsumen obat dan makanan termasuk kosmetik, diharapkan para masyarakat dapat menjadi konsumen yang cerdas. Masyarakatlah yang memutuskan membeli atau tidak membeli, menggunakan atau tidak menggunakan, mengkonsumsi atau tidak mengkonsumsi obat dan makanan serta produk kosmetik,” tuturnya.
Ia sebagai Anggota Komisi IX DPR RI Dapil Kota Depok dan Kota Bekasi selalu mendukung serta mengawasi setiap kegiatan sosialisasi dan program Balai BPOM Bandung di masyarakat khusus wilayah Jawa Barat termasuk Kota Depok.
“Saya selalu mendukung kegiatan mitra komisi IX salah satunya BPOM. Tugas kami fungsi regristrasi anggaran dan pengawasan dalam hal ini dilaksanakan oleh Balai BPOM, sebagai upaya untuk penyebaran informasi ke masyarakat tentang obat dan makanan berbahaya,” ujarnya.
Pada kegiatan ini, masyarakat yang hadir diajak menggunakan aplikasi BPOM Mobile dan menerapkan Cek KLIK (Cek Kemasan, Label, Izin Edar dan Kedaluwarsa). Sehingga nantinya lebih waspada dalam memilih obat dan makanan.
“Harapan kita adanya kegiatan sosialisasi seperti ini membantu agar masyarakat. Terutama agar masyarakat semakin sadar untuk membeli obat kosmetika yang aman,” jelas Wenny.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Sub Koordinator Kelompok Substansi Sertifikasi BBPOM Bandung Leni Maryati, Kepala Lokal BPOM Kabupaten Bogor Iltizam Nasrulloh, beserta tokoh masyarakat setempat.
(Bambang Banguntopo/SINDE)